Tujuanjepangenherahkan romusha di pulau Jawa. Question from @rahminwarubu - Sejarah. Ayeshafira1712. Jawaban: Karena kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, para Romusha ini digunakan sebagai tenaga swasembada untuk mendukung perang secara langsung. Penjelasan: Nerikut ini yang bukan dampak negative dari penerapan revolusi hijau di
Sejarah IndonesiaModul Pembelajaran SejarahSIFAT PENDUDUKANJEPANG DAN RESPONBANGSA INDONESIAUntuk Siswa Kelas XI Semester 1Siti Solechatul Jannah SMA/MA/190210302041 SMK/MAK KELAS XIPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA SEJARAH INDONESIA KELAS XI PENYUSUN Siti Solechatul Jannah 190210302041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2021 1KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nyasehingga saya dapat menyelesaikan modul Sejarah Indonesia untuk peserta didik kelas11 SMA. Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang lebih menempatkanpeserta didik sebagai pusat kegiatan belajar. Modul ini juga dilengkapi latihan soaluntuk menguji pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang terdapat padamodul. Dalam modul Sejarah Indonesia ini akan dibahas mengenai "Sifat PendudukanJepang dan Respon Bangsa Indonesia". Saya menyadari masih banyak kekurangandalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dansaran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantuproses penyelesaian modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah "PerencanaanPembelajaran Bidang Studi", yaitu Ibu Dr. Nurul Umamah, dan Ibu Riza AfitaSurya, yang telah membimbing penyusunan dalam pembuatan modul modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik. Kediri, November 2021 Penulis 2DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2DAFTAR ISI.............................................................................................................................3PETA KONSEP ....................................................................................................................... 4KOMPETENSI ......................................................................................................................... 5 KOMPETENSI INTI..............................................................................................................5 KOMPETENSI DASAR.........................................................................................................6 INDIKATOR.........................................................................................................................6TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................................7 TUJUAN UMUM..................................................................................................................7 TUJUAN KHUSUS ............................................................................................................... 7PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.....................................................................................8KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA............9 A. Awal Pendudukan Jepang di Indonesia..........................................................................9 B. Pemerintahan Militer dan Sipil Jepang di Indonesia......................................................11 C. Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang.........................................................13 D. Praktek Pengerahan dan Penindasan Jepang.................................................................21KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAPPENDUDUKAN JEPANG......................................................................................................28 A. Perlawanan Rakyat Aceh ........................................................................................... 28 B. Perlawanan Rakyat Singaparna...................................................................................30 C. Perlawanan di Indramayu...........................................................................................31 D. Rakyat Kalimantan Angkat Senjata.............................................................................32 E. Rakyat Irian Melawan................................................................................................32 F. Perlawanan Peta........................................................................................................33KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA .... 37 A. Dampak dalam Bidang Politik....................................................................................37 B. Dampak dalam Bidang Sosial Budaya.........................................................................38 C. Dampak dalam Bidang Ekonomi.................................................................................39 D. Dampak dalam Bidang Pendidikan..............................................................................39 E. Dampak dalam Bidang Militer....................................................................................40UJI KOMPETENSI.................................................................................................................42DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................48PROFIL PENULIS ................................................................................................................. 49 3PETA KONSEP PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA SIFAT RESPON BANGSA DAMPAK PENDUDUKAN INDONESIA PENDUDUKAN JEPANG Perlawanan Rakyat JEPANG Aceh Awal Pendudukan Dampak dalam Jepang di Indonesia Perlawanan Rakyat Bidang Politik SingaparnaPemerintahan Militer Dampak dalam & Sipil Jepang Perlawanan Bidang Sosial-Budaya Indramayu Organisasi Dampak dalam Pergerakan Masa Perlawanan Rakyat Bidang EkonomiPendudukan Jepang Kalimantan Dampak dalamPraktek Pengerahan Perlawanan Rakyat Bidang Pendidikan dan Penindasan Irian Jepang Dampak dalam Perlawanan PETA Bidang Militer 4KOMPETENSIKOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 5KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia Menalar sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah INDIKATOR Menganalisis sifat pendudukan Jepang di Indonesia Menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang di Indonesia Menganalisis dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, pendidikan, dan militer Menyajikan hasil rekonstruksi berupa cerita sejarah tentang sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia 6TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN UMUM Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa IndonesiaTUJUAN KHUSUS Setelah menggunakan Modul Elektroniktentang Sifat Pendudukan Jepang dan Respon Bangsa Indonesia, peserta didik diharapkan mampu a. menganalisis sifat pendudukan Jepang di Indonesia secara kritis, komunikatif, dan pro aktif; b. menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang secara kritis; c. menganalisis dampak pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, pendidikan, dan militer secara kritis. d. merekonstruksi sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia secara kreatif. 7PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PETUNJUK BAGI PESERTA DIDIK Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka langkah- langkah yang perlu dilaksanakan dalam modul ini antara lain 1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi yang belum jelas, peserta didik dapat bertanya pada pendidik. 2. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. 3. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada BAGI PENDIDIK Dalam setiap kegiatan belajar pendidik berperan untuk 1. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar 2. Membimbing peserta didik dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar 3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok. 8KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIAA. Awal Pendudukan Jepang di Indonesia Pearl Harbour Porak Poranda Tanggal 7 Desember 1941, terjadi peristiwa besar, yakni Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Nah, aksi Jepang ini merupakan sebuah gerakan invasi militer yang kemudian dengan cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Sehingga di Januari-Februari tahun 1942, Jepang telah menduduki Filipina, Pontianak, Balikpapan, Palembang, Tarakan Kalimantan Timur, dan Samarinda, yang mana waktu itu bangsa Belanda masih berada di wilayah Indonesia. Bahkan beberapa minggu kemudian, Jepang telah berhasil mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Banten pada tanggal 1 Maret 1942, kemudian juga di Kragan Jawa Timur, dan di Eretan Jawa Barat. Nah setelah itu, tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia telah jatuh ke tangan Jepang, hingga akhirnya tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang. Penyerahan kekuasaan kepada Jepang oleh Belanda dilakukan melalui sebuah upacara di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Gubernur Jenderal Tjardaan Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten menjadi wakil Belanda dalam upacara tersebut, kemudian Jenderal Hitoshi Imamura menjadi wakil dari Jepang. Dengan berakhirnya upacara penyerahan tersebut, secara otomatis kemudian, Indonesia berada di bawah jajahan pendudukan Jepang. Dan dari sinilah penderitaan bangsa Indonesia memulai babak baru, dan kalian tentunya bisa membayangkan nasib bangsa Indonesia setelah itu. Dimulainya penjajahan Jepang di Indonesia menjadi mimpi buruk bagi bangsa Indonesia. Politik imperialisme Jepang, bukan hanya berorientasi pada eksploitasi sumber daya alamnya saja, akan tetapi manusianya juga. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Sumber-sumber kekayaan alam Indonesia dan juga tenaga masyarakat Indonesia dikuras oleh Jepang. Untuk 9memenuhi semua kebutuhan perangnya. Jepang melakukan berbagai cara, mulaidari propaganda, janji-janji manis, hingga cara-cara Tua diterima di Indonesia Masa awal kedatangan Jepang, dimana-mana terdengar ucapan “banzai-banzai” selamat datang-selamat datang. Setiap kali Radio Tokyomemperdengarkan lagu Kimigayo lagu kebangsaan Jepang maka juga akanterdengar lagu Indonesia Raya. Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkanberdampingan dengan Bendera Jepang, Hinomaru. Melalui siaran radio, jugadipropagandakan bahwa barang-barang buatan Jepang itu menarik dan murahharganya, sehingga mudah bagi rakyat Indonesia untuk tentara Jepang pandaimerayu, Tentara Jepang jugamempropagandakan bahwakedatangannya ke Indonesia untukmembebaskan rakyat dari cengkeramanpenjajahan bangsa Barat Belanda.Katanya Jepang juga akan membantumemajukan rakyat Indonesia. Melaluiprogram Pan-Asia, Jepang akanmemajukan dan menyatukan seluruhrakyat Asia. Untuk lebih meyakinkanrakyat Indonesia, Jepang menegaskankembali bahwa Jepang tidak lain adalah“saudara tua”, dan rakyat Indonesiaadalah “saudara muda” bagi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentangPan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “GerakanTiga A”. Tahukah kamu apa itu gerakan 3A? Gerakan 3A adalah gerakan yangdipropagandakan oleh tentara Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia. 10Gerakan 3A berisi Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia. Nippon adalah sebutan lain negara Jepang, yang berarti ‘matahari’. Dengan segala bentuk propaganda manis tersebut, tidak heran jika kedatangan Jepang di masa- masa awal, disambut gembira oleh rakyat Indonesia. Jepang mendatangkan harapan bahwa Jepang benar-benar akan membebaskan Indonesia dari penjajahan. “Saudara tua” diterima baik oleh rakyat Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sifat pendudukan Jepang memperlihatkan bentuk aslinya. Sifat baik yang diperlihatkannya di masa awal, pelan-pelan bergeser menjadi praktek penjajahan yang kejam dan mendatangkan penyiksaan bagi rakyat Pemerintahan Militer dan Sipil Jepang di Indonesia Pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari Markas Besar Tentara Jepang agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran termasuk semimiliter. Oleh karena itu, pemerintah Jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan militer. Di seluruh Kepulauan Indonesia bekas Hindia Belanda itu wilayahnya dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer. 1 WILAYAH I Angkatan Darat Gunseibu, Mencakup Jawa & Madura di mana Batavia menjadi pusatnya. Wilayah ini menjadi wewenang tentara ke-16 di bawah pimpinan Hitoshi Imamura. 112 WILAYAH II Angkatan Darat Rikugun, mencakup wilayah-wilayah di Sumatera dengan pusat Bukittinggi. Wilayah ini di menjadi wewenang tentara ke-25 di mana tokoh yang memimpin bernama Jendral WILAYAH III Angkatan Laut Kaigun, mencakup Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara juga Irian yang berpusat pada Makassar. Wilayah ini menjadi wewenang armada selatatan ke-2 di bawah kepemimpinan Laksamana Maeda. Pembagian administrasi wilayah pendudukan semacam itu tentu juga terkaitdengan perbedaan kepentingan Jepang terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia, baikdari segi militer maupun politik ekonomi. Pulau Jawa yang merupakan pusatpemerintahan yang sangat penting waktu itu masih diberlakukan pemerintahansementara. Hal ini berdasarkan Osamu Seirei Undang-Undang yang dikeluarkanoleh Panglima Tentara Ke-16. Selain pemerintahan militer, Jepang juga membentuk pemerintahan sipiluntuk medukung jalannya pemerintahan Jepang di Indonesia. Pemerintahan militerberusaha meningkatkan sistem pemerintahan, antara lain dengan mengeluarkan UUNo. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan UU No. 28tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi. Dengan UU tersebut, pemerintahanakan dilengkapi dengan pemerintahan sipil. Menurut UU No. 28 ini, pemerintahandaerah yang tertinggi adalah shu karesidenan. Seluruh Pulau Jawa dan Madura,kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta, dibagi menjadi daerah-daerah shukaresidenan, shi kotapraja, ken kabupaten, gun kawedanan, son kecamatan,dan ku desa/kelurahan. Seluruh Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi 17 shu. Pemerintahan shu itu dipimpin oleh seorang shucokan. Shucokan memilikikekuasaan seperti gubenur pada zaman Hindia Belanda meliputi kekuasaanlegislatif dan eksekutif. Dalam menjalankan pemerintahan shucokan dibantu olehCokan Kanbo Majelis Permusyawaratan Shu. Setiap Cokan Kanbo ini memilikitiga bu bagian, yakni Naiseibu bagian pemerintahan umum, Kaisaibu bagianekonomi, dan Keisatsubu bagian kepolisian. Pemerintah pendudukan Jepangjuga membentuk sebuah kota yang dianggap memiliki posisi sangat pentingsehingga menjadi daerah semacam daerah swatantra otonomi. Daerah ini disebut 12tokubetsushi kota istimewa, yang posisi dan kewenangannya seperti shu yang berada langsung di bawah pengawasan gunseikan. Sebagai contoh adalah Kota Batavia, sebagai Batavia Tokubetsushi di bawah pimpinan Tokubetu shico. Pemerintah Jepang juga membentuk tonarigumi, yang pada masa sekarang ini kita kenal dengan Rukun Tetangga RT. Tanorigumi ini digunakan oleh pemerintah Jepang untuk mengawasi gerak-gerik rakyat agar dapat dipantau oleh pemerintah Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang a. Organisasi Sosial Kemasyarakatan Jepang 1 Gerakan 3A Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Gerakan Tiga A 3A punya tiga semboyan yakni Nippon Pelindung Asia Nippon Pemimpin Asia Nippon Cahaya Asia. Gerakan Tiga A ini didirikan pada tanggal 29 April 1942, tepat dengan Hari Nasional Jepang yakni kelahiran Tencosetsu Kaisar Hirohito. Gerakan ini dipelopori oleh Kepala Departemen Propaganda Sendenbu Jepang, Hitoshi Shimizu. Hitoshi Shimizu menunjuk tokoh pergerakan nasional, Mr Syamsudin Raden Sjamsoeddin sebagai Ketua. Gerakan Tiga A 3A tidak bertahan lama. Ini dikarenakan rakyat kurang bersimpati. Gerakan ini terlalu menonjolkan Jepang dan bukan gerakan kebangsaan. Bagi golongan intelektual yang bergerak dalam politik Tiga A 3A, gerakan ini juga dianggap kurang menarik karena tidak ada manfaat dalam perjuangan mencapai cita-cita kemerdekaan. Maka pada akhir 1942, Gerakan Tiga A 3A dibubarkan. 2 Putera Pusat Tenaga Rakyat 13Tokoh Empat Serangkai, Soekarno, Moh Hatta, KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara para pemimpin Putera Sebagai ganti Gerakan Tiga A yang dibubarkan karena tidak efektif, Jepang memprakarsai Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Putera dipimpin oleh tokoh nasional yang kerap dijuluki Empat Serangkai. Empat Dengan restu Jepang, Putera pun didirikan pada 16 April 1943. Tujuan Putera adalah membangun dan menghidupkan kembali hal-hal yang dihancurkan Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi rakyat guna membantu Jepang dalam perang. Selain tugas propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi. Gerakan ini tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian, para pemimpin bangsa diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang seperti koran dan radio. Dengan cara ini, para pemimpin dapat berkomunikasi secara leluasa kepada rakyat. Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil mempersiapkan mental masyarakat untuk menyambut kemerdekaan dua tahun kemudian. Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi pergerakan Nasional dibanding kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944, Jepang membubarkan Fujinkai Dikutip dari Konflik Bersejarah Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia 2013, Fujinkai awalnya bagian wanita dari Putera. Setelah Putera dibubarkan, Jepang mempertahankan bagian wanitanya. Bagian wanita itu dibuat organisasi sendiri pada Agustus 1943 bernama Fujinkai. Selain beranggotakan para ibu, Fujinkai juga punya Bagian Pemudi yang bernama 14Josi Saimentai. Anggotanya para gadis yang berusia di atas 15 tahun. Fujinkai bertugas meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Anggotanya menggelar kegitan pendidikan dan kursus-kursus. Anggota Fujinkai dilatih membuat dapur umum dan pertolongan pertama. Mereka juga melakukan kinrohoshi atau kerja bakti wajib kerja tanpa upah. Para wanita dikerahkan bercocok tanam sebab para pria yang tadinya menggarap ladang, dikerahkan untuk urusan militer. Anggota Fujinkai juga diminta mengumpulkan dana wajib. Dana wajib ini berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak, maupun keperluan lain yang bisa digunakan untuk membiayai perang Jepang. Ketika situasi perang memanas, Fujinkai juga diberi latihan militer sederhana. Bahkan pada April 1944 Fujinkai membentuk Barisan Wanita Istimewa yang disebut sebagai Barisan MIAI Majelis Islam A’la Indonesia Pimpinan Harian MIAI Mr. Kasman Singodimejo, Mas Mansur, dan Harsono Tjokroaminoto Sumber Republika 15Sebuah organisasi Islam MIAI yang cukup berpengaruh pada masapemerintah kolonial Belanda, mulai dihidupkan kembali oleh pemerintahpendudukan Jepang. Pada tanggal 4 September 1942 MIAI diizinkan aktifkembali. Dengan demikian, MIAI diharapkan segera dapat digerakkansehingga umat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi untuk keperluan diaktifkannya kembali MIAI, maka MIAI menjadi organisasipergerakan yang cukup penting di zaman pendudukan Jepang. MIAI menjaditempat bersilaturakhim, menjadi wadah tempat berdialog, danbermusyawarah untuk membahas berbagai hal yang menyangkut kehidupanumat. Adapun tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah sebagai berikut● Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Untuk merealisasikan tujuan dan melaksanakan tugas itu, MIAImembuat program yang lebih menitikberatkan pada program-program yangbersifat sosio-religius. Secara khusus program-program itu akan diwujudkanmelalui rencana sebagai berikut● pembangunan masjid Agung di Jakarta,● mendirikan universitas, dan● membentuk ketiga program ini yang mendapatkan lampu hijau dari Jepang hanyaprogram yang ketiga. Coba perhatikan! Mengapa Jepang tidak memberi “restu” MIAI membangun masjid agung dan universitas? Coba cari jawabnya! 16November 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai penggantinya, Jepang membentuk Masyumi Majelis Syura Muslimin Indonesia. Harapan dari pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya. Ketua Masyumi ini adalah Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya dijabat oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim. Orang yang diangkat menjadi penasihat dalam organisasi ini adalah Ki Bagus Hadikusumo dan Abdul Jawa Hokokai Anggota Jawa Hokokai Sumber Tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa. Untuk menghadapi situasi perang tersebut, Jepang membutuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat baik lahir maupun batin. Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud memuat tiga hal ● mengorbankan diri, ● mempertebal persaudaraan, dan ● melaksanakan suatu tindakan dengan bukti. 17Adapun program-program kegiatan Jawa Hokokai sebagai berikut ● melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah Jepang ● memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan ● semangat persaudaraan, dan ● memperkokoh pembelaan tanah air Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota-anggotanya terdiri atas bermacam-macam hokokai himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesinya. Misalnya Kyoiku Hokokai kebaktian para pendidik guru-guru dan Isi Hokokai wadah kebaktian para dokter. Jawa Hokokai juga mempunyai anggota istimewa, seperti Fujinkai organisasi wanita, dan Keimin Organisasi Semi Militer Jepang 1 Seinendan Seinendan atau barisan pemuda dibentuk pada tanggal 9 maret 1943. Organisasi ini beranggotakan para pemuda yang berusia 14-22 tahun. Pada awalnya, anggota Seinendan orang pemuda dari seluruh Jawa. Tujuan dibentuknya Seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Bagi Jepang, untuk mendapatkan tenaga cadangan guna memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya, perlu diadakannya pengerahan kekuatan pemuda. Oleh karena itu, Jepang melatih para pemuda 18atau para remaja melalui organisasi Seinendan. Dalam hal ini Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang mengamankan garis Keibodan Organisasi Keibodan Korps Kewaspadaan merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Ketentuan utama untuk dapat masuk Keibodan adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik. Apabila dilihat dari usianya, para anggota Keibodan sudah lebih matang dan siap untuk membantu Jepang dalam keamanan dan ketertiban. Pembentukan Keibodan ini memang dimaksudkan untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan pengamanan desa. Untuk itu anggota Keibodan juga dilatih kemiliteran. Pembina keibodan adalah Departemen Kepolisian Keimubu dan di daerah syu shu dibina oleh Bagian Kepolisian Keisatsubu. Di kalangan orang-orang Cina juga dibentuk Keibodan yang dinamakan Kakyo Barisan Pelopor Pada pertengahan tahun 1944, diadakan rapat Chuo-Sangi-In Dewan Pertimbangan Pusat. Salah satu keputusan rapat tersebut adalah merumuskan cara untuk menumbuhkan keinsyafan dan kesadaran yang mendalam di kalangan rakyat untuk memenuhi kewajiban dan membangun persaudaraan untuk seluruh rakyat dalam rangka mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh. Sebagai wujud konkret dari kesimpulan rapat itu maka pada tanggal 1 November 1944, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan “Barisan Pelopor”. Melalui organisasi ini diharapkan adanya kesadaran rakyat untuk berkembang, sehingga siap untuk membantu Jepang dalam mempertahankan semimiliter “Barisan Pelopor” ini tergolong unik karena pemimpinnya adalah seorang nasionalis, yakni Ir. Sukarno, yang dibantu oleh Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo. 194 Hisbullah Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah Tentara Allah yang dalam istilah Jepangnya disebut Kaikyo Seinen Teishinti. Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai berikut 1. Sebagai tentara cadangan, dengan tugas ● melatih diri jasmani maupun rohani dengan segiat-giat nya, ● membantu tentara Dai Nippon ● menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh, dan ● menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepen tingan perang. 2. Sebagai pemuda Islam, dengan tugas ● menyiarkan agama Islam, ● memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama, dan ● membela agama dan umat Islam Organisasi Militer Jepang 1 Heiho Heiho dibentuk pada bulan april 1945. Anggotanya adalah pemudayang berusia 18-25 tahun dengan pendidikan terendah SD. Heiho adalahwadah yang disediakan jepang untuk pemuda indonesia sebagai barisanpembantu kesatuan angkatan perang dan merupakan bagian dari ketentaraanjepang. Heiho merupakan militer Peta 20Peta mula-mula dibentuk di wilayah kekuasaan tentara ke-16 di jawa dan madura. Peta dibentuk secara resmi pada tanggal 3 oktober 1943. Penanggung jawab dari pendidikan latihan-latihan peta adalah Yanagawa. Peta berkembang tidak hanya dijawa, tetapi juga di luar jawa. Di sumatra, peta dikenal dengan sebutan Giyugun prajurit sukarela. Ada keterangan yang menyebutkan bahwa pembentukan peta merupakan permintaan bangsa indonesia kepada jepang atas usul R. Gatot Mangkoepradja. Peta mempunyai tugas mempertahankan tanah air indonesia. Tokoh peta yang terkenal, antara lain soeprijadi, jenderal soedirman, dan jenderal gatot Praktek Pengerahan dan Penindasan Jepang 1. Ekonomi Perang Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan konsep “Ekonomi perang”. Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Kamu tahu kan jika sebelum memasuki PD II, Jepang sudah berkembang menjadi negara industri dan sekaligus menjadi kelompok negara imperialis di Asia. Sehingga Jepang mendapat julukan “Macannya Asia” oleh karena itu berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya. Sasaran utamanya antara lain Korea dan Indonesia. Jepang telah merancang bahwa ke depannya, Indonesia akan menjadi tempat penjualan produk-produk industrinya. Untuk pemenuhan ekonomi perang di bidang pertanian Jepang mengeluarkan kebijakan antara lain 21a Padi berada langsung di bawah pengawasan pemerintah Jepang. Produksi, pungutan dan penyaluran padi serta menentukan harganya. Dalam kaitan ini Jepang telah membentuk badan yang diberi nama Shokuryo Konri Zimusyo Kantor Pengelolaan Pangan yang menentukan harga padi, pengatur produksi, dan Penggilingan padi dilakukan dibawah pengawasan Jepangc Hasil panen petani diserahkan sebesar pemerintah Jepang sebesar 40% dan 30 % untuk persiapan pembelian bibit dan lumbung desa, sisanya 40% untuk petani. Pengerahan padi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia Selama pendudukan Jepang. kehidupan petani semakin merosot. Merekatidak bisa menikmati hasil jerih payahnya sebagai petani. Karena hasilpertaniannya harus dijual dengan harga yang sudah ditentukan Jepang sehinggakehidupannya menjadi semakin menderita. Dengan diterapkannya kebijakan ekonomi perang itu, ekonomi uang yangpernah dikembangkan masa pemerintahan Hindia Belanda tidak begitu Bank dilikuidasi dibentuklah Nanpo Kaihatsu Ginko yang melanjutkantugas dari pemerintah pendudukan Jepang dalam mengedarkan invansion moneyyang dicetak di Jepang dalam tujuh denominasi, mulai dari satu hingga sepuluhgulden. Uang Belanda kemudian digantikan oleh uang Jepang. 22Dengan berbagai ketentuan pemerintah Jepang tersebut, coba bandingkan dengan kegiatan monopoli yang dilakukan pada zaman Hindia Belanda! Adakah persamaannya? Coba lakukan telaah kritis tentang hal itu!2. Kehidupan Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia Pada Masa Jepang Pendidikan yang dikembangkan oleh Jepang didasari oleh semangat pembebasan dan persamaan. Kebijakan ini juga menyebabkan terhapusnya diskriminasi sosial terhadap para pelajar pribumi yang sebelumnya diterapkan oleh Belanda. Sistem pendidikan zaman Jepang yang masih diterapkan oleh negara kita saat ini diantaranya adalah sistem belajar 12 tahun. Saat itu Jepang membuka Sekolah Umum yang terdiri dari Sekolah Rakyat kokumin gakko selama 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama selama 3 tahun dan Sekolah Menengah Atas selama 3 tahun. Jepang juga mengadakan pelatihan bagi para guru yang pesertanya diambil dari berbagai daerah. Dalam pelatihan tersebut, para peserta didoktrin dengan “Hakko Ichiu”. Ajaran ini berarti Delapan penjuru dunia dibawah satu atap. Dengan adanya ajaran ini bisa diartikan bahwa Jepang meyakinkan negaranya adalah sebagai pemimpin dalam suatu lingkungan. Setelah melakukan pelatihan, para peserta harus kembali ke daerahnya masing- masing untuk menyampaikan ilmu yang telah diperolehnya selama pelatihan. Guna memperoleh dukungan tokoh pribumi, Jepang mengawalinya dengan menawarkan konsep Putera Tenaga Rakyat di bawah pimpinan Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan Mas Mansur pada Maret 1943. Konsep ini dirumuskan setelah kegagalan the Triple Movement yang tidak menyertakan wakil tokoh pribumi. Tetapi PTR akhirnya mengalami nasib serupa setahun kemudian. Pasca ini, Jepang tetap merekrut Ki Hajar Dewantoro sebagai penasehat bidang pendidikan mereka. Upaya Jepang mengambil tenaga pribumi ini dilatarbelakangi pengalaman kegagalan sistem pendidikan mereka di Manchuria dan China yang menerapkan sistem Nipponize Jepangisasi. Karena itulah, di Indonesia mereka mencobakan format pendidikan yang mengakomodasi kurikulum berorientasi lokal. 23Kebijakan yang dijalankan Jepang dalam bidang pendidikan didasarkanpada tiga prinsip utama, yakni1 Menata kembali pendidikan berdasarkan keseragaman dan persamaan untuk semua kelompok etnis dan kelas Menghapuskan secara sistematis pengaruh Belanda dari sekolah-sekolah dan menjadikan unsur Indonesia sebagai landasan Menjadikan semua lembaga pendidikan sebagai alat untuk memasukkan doktrin “Kemakmuran Asia Timur Raya” di bawah pimpinan Jepang. Sesuai dengan prinsip pertama pendidikan Jepang, pendidikan tingkatdasar dijadikan hanya satu macam, yakni sekolah dasar 6 tahun. Tujuannya ialahuntuk memudahkan pengawasan terhadap materi pelajaran dan penyelenggaraansekolah-sekolah tersebut. Bila dilihat dari sudut pandang Indonesia, tujuankebijakan ini cukup positif, yakni hilangnya diskriminasi di bidang pendidikan. Sebagai implementasi dari prinsip kedua, pada masa-masa awal, Jepangmembekukan semua kegiatan pendidikan. Hal itu dimaksudkan untuk mengikishabis pengaruh Belanda. Setelah menguasai Indonesia, Jepang menginstruksikan ditutupnyasekolah-sekolah berbahasa Belanda, pelarangan materi tentang Belanda danbahasa-bahasa Eropa lainnya. Termasuk yang harus ditutup adalah HCS,sehingga memaksa peranakan China kembali ke sekolah-sekolah berbahasaMandarin di bawah koordinasi Hua-Chino Tsung Hui, yang berimplikasi padaadanya proses resinification penyadaran dan penegasan identitas sebagaiketurunan bangsa China. Kondisi ini antara lain memaksa para guru untukmentranslasikan buku-buku berbahasa asing kedalam Bahasa Indonesia untukkepentingan proses pembelajaran. Selanjutnya sekolah-sekolah yang bertipeakademis diganti dengan sekolah-sekolah yang bertipe vokasi. Jepang juga melarang pihak swasta mendirikan sekolah lanjutan danuntuk kepentingan kontrol, maka sekolah swasta harus mengajukan izin ulanguntuk dapat beroperasi kembali. Taman Siswa misalnya terpaksa harusmengubah Taman Dewasa menjadi Taman Tani, sementara Taman Guru danTaman Madya tetap tutup. Kebijakan ini menyebabkan terjadinya kemunduran 24yang luar biasa bagi dunia pendidikan dilihat dari aspek kelembagaan danoperasonalisasi pendidikan bidang budaya, beberapa kebijakan yang dikeluarkan Jepangantara lain1 Menerapkan kebudayaanmemberi hormat ke arahmatahari terbit kepada rakyatIndonesia. Dalam masyarakatJepang, kaisar memiliki tempattertinggi, karena diyakinisebagai keturunan DewaMatahari. Untuk itu, Jepangberusaha menerapkan nilai-nilai kebudayaannya kepada bangsa Indonesia,dengan cara membungkukkan punggung dalam-dalam seikerei ke arahmatahari Demi mengampu budaya-budayayang ada di Indonesia, makapemerintah pendudukan Jepangakhirnya mendirikan suatu badanyang bernama Keimin BunkeiShidosho. Keimin BunkeiShidosho bertugas memimpin danmenilik budaya umum untukmeningkatkan derajat mutu budaya rakyat asli. 25Keimin Bunkei Sidasho dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain bagian musik, bagian sandiwara, bagian seni tari, dan bagian seni lukis. Karya-karya sastra yang mendukung politik Tiga A atau yang sejenis seperti Tjinta Tanah Stutji karangan Nur Sutan Iskandar; Palawidja karangan Karim Halim adalah karya sastra yang sejalan dengan propaganda Jepang untuk menggelorakan semangat berjuang dan berkorban untuk kepentingan Asia Timur Raya. 3 Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah juga membentuk Rukun Tetangga RT satuan pemerintahan terbawah yang di bentuk pada masa pendudukan Jepang untuk mengawasi aktifivtas warga, serta mendukung kebijakan Politik dan Ekonomi Jepang yang disebut Kejamnya Romusha 26Kamu tahu apa yang dimaksud dengan romusha? Coba cari jawabnya! Perlu diketahui bahwa untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepangmengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Tenaga kerja inilah yangkemudian kita kenal dengan romusha. Mereka dipekerjakan di lingkunganterbuka, misalnya di lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalanraya, lapangan udara. Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yangpadat penduduknya, kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusha sebagaisarana propaganda. Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenagaromusha. Panitia pengerahan tersebut disebut Romukyokai , yang ada di setiapdaerah. Rakyat Indonesia yang menjadi romusha itu diperlakukan dengan tidaksenonoh, tanpa mengenal perikemanusiaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagihari sampai petang, tanpa makan dan pelayanan yang cukup. Padahal merekamelakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan banyak asupan makanandan istirahat. Mereka hanya dapat beristirahat pada malam hari. Kesehatanmereka tidak terurus. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan matikelaparan. Untuk menutupi kekejamannya dan agar rakyat merasa tidak dirugikan,sejak tahun 1943, Jepang melancarkan kampanye dan propaganda untuk menarikrakyat agar mau berangkat bekerja sebagai romusha. Untuk mengambil hatirakyat, Jepang memberi julukan mereka yang menjadi romusha itu sebagai“Pejuang Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”. Para romusha itu diibaratkansebagai orang-orang yang sedang menunaikan tugas sucinya untukmemenangkan perang dalam Perang Asia Timur Raya. Pada periode itu sudahsekitar tenaga romusha dikirim ke luar Jawa. Bahkan sampai ke luarnegeri seperti ke Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak, dan Malaya. Sebagianbesar dari mereka ada yang kembali ke daerah asal, ada yang tetap tinggal ditempat kerja, tetapi kebanyakan mereka mati di tempat kerja. 27KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP PENDUDUKAN JEPANG Keberhasilan Jepang menguasai beberapa wilayah Indonesia, merupakan akibatdari propaganda-propaganda yang dilakukan oleh Jepang terhadap bangsa Indonesia,tujuannya adalah menarik simpati rakyat supaya dapat membantu dan mendukungJepang yang sedang menghadapi perang dengan Amerika Serikat Blok Sekutu dalamPerang Pasifik sebagai bagian dari Perang Dunia II. Banyak masyarakat yang menderita saat wilayahnya dikuasai oleh Jepang. Halini dikarenakan, mereka dipaksa untuk membuat parit, membuat jalan, membuatlapangan terbang, dan masih banyak lagi, mereka dipaksa oleh Jepang menjadiRomusha. Kalian tahu nggak apa itu romusha? Romusha artinya buruh atau pekerja,adalah sebutan bagi orang-orang yang dipekerjakan secara paksa oleh Jepang pada saatJepang menduduki Indonesia. Simak materi berikut agar pemahaman kalian lebih tajamdan mendalam mengenai sepak terjang Pendudukan Jepang, dan agar kalian paham jugabagaimana respon bangsa Indonesia menghadapi kekejaman Jepang. Penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi justru semakin bertambah. Kehidupanrakyat benar-benar menyedihkan. Bahan makanan sulit didapatkan karena banyakpetani yang menjadi pekerja romusha. Gelandangan di kota-kota besar makin tumbuhsubur Tidak jarang mereka mati kelaparan di jalanan atau di bawah jembatan. Penyakitkudis menjangkiti masyarakat. Bahan-bahan pakaian sulit didapatkan, bahkanmasyarakat menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian mereka. Obat-obatanjuga sangat sulit didapatkan. Penderitaan rakyat Indonesia semakin tidak karena itu, wajar kalau kemudian muncul berbagai perlawanan terhadappemerintah pendudukan Jepang di Indonesia. Perlawanan-perlawanan tersebut antaralainA. Perlawanan Rakyat Aceh 28Abdul Jalil adalah seorang ulama muda, guru mengaji di daerah Cot Plieng, Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang, terutama terhadap romusha, maka rakyat Cot Plieng melancarkan perlawanan. Abdul Jalil memimpin rakyat Cot Plieng untuk melawan tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan pendudukan Jepang. Di Lhokseumawe, Abdul Jalil berhasil menggerakkan rakyat dan para santri di sekitar Cot Plieng. Gerakan Abdul Jalil ini di mata Jepang dianggap sebagai tindakan yang sangat membahayakan. Oleh karena itu,Jepang berusaha membujuk Abdul Jalil untuk berdamai. Namun, Abdul Jalilbergeming dengan ajakan damai itu. Karena Abdul Jalil menolak jalan damai, padatanggal 10 ovember 1942, Jepang mengerahkan pasukannya untuk menyerang CotPlieng. Pertempuran kemudian berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942,saat rakyat sedang menjalankan ibadah salat subuh. Karena diserang, maka rakyatpun dengan sekuat tenaga melawan. Rakyat dengan bersenjatakan pedang dankelewang, bertahan bahkan dapat memukul mundur tentara Jepang. Serangantentara Jepang diulang untuk yang kedua kalinya, tetapi dapat digagalkan olehrakyat. Kekuatan Jepang semakin ditingkatkan. Kemudian, Jepang melancarkanserangan untuk yang ketiga kalinya dan berhasil menghancurkan pertahanan rakyatCot Plieng, setelah Jepang membakar masjid. Banyak rakyat pengikut Abdul Jalilyang terbunuh. Dalam keadaan terdesak, Abdul Jalil dan beberapa pengikutnyaberhasil meloloskan diri ke Buloh Blang Ara. Beberapa hari kemudian, saat AbdulJalil dan pengikutnya sedang menjalankan salat, mereka ditembaki oleh tentaraJepang sehingga Abdul Jalil gugur sebagai pahlawan bangsa. 29Dalam pertempuran ini, rakyat yang gugur sebanyak 120 orang dan 150 orang luka-luka, sedangkan Jepang kehilangan 90 orang prajuritnya. Kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas sehingga muncul perlawanan di Jangka Buyadi bawah pimpinan perwira Gyugun Abdul Hamid. Dalam situasi perang yang meluas ke berbagai tempat, Jepang mencari cara yang efektif untuk menghentikan perlawanan Abdul Hamid. Jepang menangkap dan menyandera semua anggota keluarga Abdul Hamid. Dengan berat hati akhirnya Abdul Hamid mengakhiri perlawanannya. Berikutnya perlawanan rakyat berkobar di Pandrah Kabupaten Bireuen. Perlawanan disebabkan oleh masalah penyetoran padi dan pengerahan tenaga romusha. Kerja paksa yang diadakan Jepang terlalu memakan waktu panjang sehingga para petani hampir tidak memiliki kesempatan untuk menggarap sawah. Disamping itu, Jepang menancapi bambu runcing di sawah- sawah dengan maksud agar tidak dapat digunakan Sekutu untuk mendaratkan pasukan payungnya. Tindakan Jepang itu sangat merugikan rakyat. Fakta yang memberatkan lagi, Jepang juga memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil panennya sebanyak 50 – 80%.B. Perlawanan Rakyat Singaparna Kebijakan-kebijakan Jepang yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Tasikmalaya, Jawa Barat. Atas dasar pandangan dan ajaran Islam, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang. Perlawanan itu juga dilatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita. Para romusha dari Singaparna dikirim ke berbagai daerah di luar Jawa. Mereka umumnya tidak kembali karena menjadi korban keganasan alam maupun akibat tindakan Jepang yang tidak mengenal perikemanusiaan. Mereka banyak yang meninggal tanpa diketahui di mana kuburnya. Selain itu, rakyat juga diwajibkaan menyerahkan padi dan beras dengan aturan yang sangat menjerat dan menindas rakyat, sehingga penderitaan terjadi di mana-mana. Kemudian secara khusus rakyat 30Singaparna di bawah Kiai Zainal Mustafa menentang keras untuk melakukan seikeirei. Perlawanan meletus pada bulan Februari, 1944,dipimpin oleh seorang Kiai Zainal Mustafa, seorang ajengan tokoh ulama di Sukamanah, Singaparna. Ia adalah pendiri Pesantren Sukamanah. Ia sangat menentang kebijakankebijakan Jepang yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan Zainal Mustafa secara diam-diam telah membentuk “Pasukan Tempur Sukamanah” yang dipimpin oleh ajengan Najminudin. Kiai Zainal Mustafa memulai pertempuran pada salah satu hari Jumat di bulan Februari Perlawanan di Indramayu Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan itu tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Singaparna. Para petani dan rakyat Indramayu pada umumnya hidup sangat sengsara. Jepang telah bertindak semena-mena terhadap para petani Indramayu. Mereka harus menyerahkan sebagian besar hasil padinya kepada Jepang. Tentu kebijakan ini sangat menyengsarakan rakyat. Begitu juga kebijakan untuk mengerahkan tenaga romusha juga terjadi di Indramayu, sehingga semakin membuat rakyat menderita. Perlawanan rakyat Indramayu antara lain terjadi di Desa Kaplongan, Distrik Karangampel pada bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli, muncul pula perlawanan rakyat di Desa Cidempet, Kecamatan Lohbener. Perlawanan tersebut terjadi karena rakyat merasa tertindas dengan adanya kebijakan penarikan hasil padi yang sangat memberatkan. Rakyat yang baru saja memanen padinya harus langsung dibawa ke balai desa. Setelah itu, pemilik mengajukan permohonan kembali untuk 31mendapat sebagian padi hasil panennya. Rakyat tidak dapat menerima cara-cara Jepang yang demikian. Rakyat protes dan melawan. Mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan”. Setelah kejadian tersebut, maka terjadilah perlawanan yang dilancarkan oleh rakyat. Namun, sekali lagi rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung dengan tentara dan peralatan yang lengkap. Rakyat telah menjadi korban dalam membela bumi tanah Rakyat Kalimantan Angkat Senjata Perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang terjadi di banyak tempat. Begitu juga di Kalimantan, di sana terjadi peristiwa yang hampir sama dengan apa yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Rakyat melawan Jepang karena himpitan penindasan yang dirasakan sangat berat. Salah satu perlawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma, seorang pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak ini memiliki pengaruh yang luas di kalangan orang-orang atau suku-suku dari daerah Tayan, Meliau, dan sekitarnya. Pang Suma dan pengikutnya melancarkan perlawanan terhadap Jepang dengan taktik perang gerilya. Mereka hanya berjumlah sedikit, tetapi dengan bantuan rakyat yang militan dan dengan memanfaatkan keuntungan alam rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh perlawanan berkobar dengan sengitnya. Namun, harus dipahami bahwa di kalangan penduduk juga berkeliaran para mata-mata Jepang yang berasal dari orang-orang Indonesia sendiri. Lebih menyedihkan lagi, para mata-mata itu juga tidak segan-segan menangkap rakyat, melakukan penganiayaan, dan pembunuhan, baik terhadap orang-orang yang dicurigai atau bahkan terhadap saudaranya sendiri. Adanya mata-mata inilah yang sering membuat perlawanan para pejuang Indonesia dapat dikalahkan oleh penjajah. Demikian juga perlawanan rakyat yang dipimpin Pang Suma di Kalimantan ini akhirnya mengalami kegagalan Rakyat Irian Melawan 32Pada masa pendudukan Jepang, penderitaan juga dialami oleh rakyat di Irian. Mereka mendapat pukulan dan penganiayaan yang sering di luar batas kemanusiaan. Oleh karena itu, wajar jika kemudian mereka melancarkan perlawanan terhadap Jepangi. Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya bernama L. Rumkorem. Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang. Rakyat Irian memiliki semangat juang pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat, sedangkan rakyat hanya menggunakan senjata seadanya untuk melawan. Rakyat Irian terus memberikan perlawanan di berbagai tempat. Mereka juga tidak memiliki rasa takut. Padahal kalau ada rakyat yang tertangkap, Jepang tidak segan- segan memberi hukuman pancung di depan umum. Namun, rakyat Irian tidak gentar menghadapi semua itu. Mereka melakukan taktik perang gerilya. Tampaknya, Jepang cukup kewalahan menghadapi keberanian dan taktik gerilya orang-orang Irian. Akhirnya, Jepang tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya meninggalkan Biak. Oleh karena itu, dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan daerah bebas dan merdeka yang pertama di Indonesia. Ternyata perlawanan di tanah Irian ini juga meluas ke berbagai daerah, dari Biak kemudian ke Yapen Selatan. Salah seorang pemimpin perlawanan di daerah ini adalah Silas Papare. Perlawanan di daerah ini berlangsung sangat lama bahkan sampai kemudian tentara Jepang dikalahkan Sekutu. Setelah berjuang bergerilya dalam waktu yang sangat lama, rakyat Yapen Selatan mendapatkan bantuan senjata dari Sekutu, bantuan senjata itu membantu rakyat Yapen Selatan untuk mengalahkan Jepang. Hal tersebut menunjukkan bagaimana keuletan rakyat Irian dalam menghadapi kekejaman pendudukan Perlawanan Peta Yang ada pada benak Jepang adalah memenangkan perang dan upaya mempertahankan Indonesia dari serangan Sekutu. Namun, justru rakyat yang dikorbankan. Rakyat menjadi semakin menderita. Penderitaan demi penderitaan ini mulai terlintas di benak Supriyadi seorang Shodanco PETA. Tumbuhlah semangat dan kesadaran nasional, sehingga timbul rencana untuk melakukan perlawanan 33terhadap Jepang. Sebagai komandan PETA, Supriyadi cukup memahamibagaimana penderitaan rakyat akibat penindasan yang dilakukan Jepang. Halsemacam ini juga dirasakan Supriyadi dan kawankawannya di lingkungan kerap menyaksikan sikap congkak dan sombong dari para syidokan yangmelatih mereka Penderitaan rakyat itulah yang menimbulkan rencana para anggotaPETA di Blitar untuk melancarkan perlawanan terhadap pendudukan Jepang. Pemberontakan PETA di Blitar Sumber Rencana perlawanan itu tampaknya sudah bulat tinggal menunggu waktuyang tepat. Dalam perlawanan PETA tersebut, direncanakan akan melibatkanrakyat dan beberapa kesatuan lain. Apa pun yang terjadi, Supriyadi dengan teman-temannya sudah bertekad bulat untuk melancarkan serangan terhadap pihak Jepang. Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari, Supriyadi dengan teman-temannya mulai bergerak. Mereka melepaskan tembakan mortir, senapan mesin, dan granat dari daidan, lalu keluar dengan bersenjata lengkap. Setelah pihak Jepang mengetahui adanya gerakan penyerbuan itu, mereka segera mendatangkan pasukan yang semuanya orang Jepang. Pasukan Jepang juga dipersenjatai dengan beberapa tank dan pesawat udara. Mereka segera menghalau para anggota PETA yang mencoba melakukan perlawanan. Pimpinan tentara Jepang kemudian menyerukan 34kepada segenap anggota PETA yang melakukan serangan, agar segera kembali keinduk kesatuan masing-masing. Untuk menghadapi perlawanan PETA di bawah pimpinan Supriyadi, Jepangmengerahkan semua pasukannya dan mulai memblokir serta mengepungpertahanan pasukan PETA tersebut. Namun, pasukan Supriyadi tetap semangat, tekad, dan keuletan pasukan Supriyadi dan Muradi tersebut,maka Jepang mulai menggunakan tipu muslihat. Komandan pasukan JepangKolonel Katagiri berpura-pura menyerah kepada pasukan Muradi. Kolonel Katagirikemudian bertukar pikiran dengan anggota pasukan PETA dengan lemah lembut,penuh kesantunan, sehingga hati para pemuda yang telah memuncak panas itu bisamembalik menjadi dingin kembali. Kolonel Katagiri berhasil mengadakan persetujuan dengan mereka. Parapemuda PETA yang melancarkan serangan bersedia kembali ke daidan besertasenjata-senjatanya. Katagiri menjanjikan, bahwa segala sesuatu akan dianggap soalinteren daidan, dan akan diurus oleh Daidanco Surakhmad. Mereka akan diterimakembali dan tidak akan dibawa ke depan pengadilan militer. Dengan hasilkesepakatan itu, maka pada suatu hari kira-kira pukul delapan malam ShodancoMuradi tiba bersama pasukannya kembali ke daidan. Di sini sudah berderet barisanpara perwira di bawah pimpinan Daidanco Surahmad. Sejenak kemudian ShodancoMuradi maju, lapor kepada Daidanco Surakhmad, bahwa pasukannya telahkembali. Mereka juga menyatakan menyesal atas perbuatan melawan Jepang danberjanji untuk setia kepada kesatuannya. Mereka tidak menyadari bahwa telahmasuk perangkap, karena dari tempat-tempat yang gelap pasukan Jepang telahmengepung mereka. Mereka kemudian dilucuti senjatanya dan ditawan, diangkutke Markas KemPETAi Blitar. Ternyata Muradi yang sudah menyerah tetap diadilidan dijatuhi hukuman mati. Kekuatan PETA ini di bawah Supriyadi ini semakin lemah. Tidak terlalulama akhirnya perlawanan PETA di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini dapatdipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota PETA yang ditangkap kemudian diadili didepan Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Setelah melalui beberapa kalipersidangan, mereka kemudian dijatuhi hukuman sesuai dengan peranan masing- 35masing dalam perlawanan itu. Ada yang mendapat pidana mati, ada yang seumurhidup, dan sebagainya. Mereka yang dipidana mati antara lain, dr. Ismail, Muradiyang sudah disebutkan di atas, Suparyono, Halir Mangkudijoyo, Sunanto, danSudarno. Sementara itu, Supriyadi tidak jelas beritanya dan tidak disebutsebutdalam pengadilan tersebut. 36KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA Kalian tentu sudah menyimak bagaimana praktek pendudukan Jepang diIndonesia. Meski penguasaan Jepang di Indonesia hanya sekitar 3,5 tahun jauh lebihsingkat dibanding dengan penguasaan Belanda di Indonesia namun Jpeang telahmembawa dampak pengaruh yang cukup besar bagi Indonesia, baik dampak negatifmapun positifnya. berikut ini dipaparkan dampak pendudukan Jepang dalam berbagaibidang. Penasaran ??? Ayo... simak lebih jauh!!A. Dampak dalam Bidang Politik 1 Melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Dalam prakteknya, untuk mendapatkan simpati rakyat Indonesia, Jepang juga mengizinkan penggunaan Bahasa Indonesia dan pengibaran bendera Merah Putih. 2 Struktur pemerintahan disusun sesuai keinginan Jepang. 3 Melakukan seikerei setiap upacara bendera, yaitu penghormatan ke arah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat untuk Kaisar Jepang Tenno Heika. 4 Membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. 5 Jepang membubarkan organisasi-organisasi politik dan melarang segala jenis rapat dan kegiatan – kegiatan politik. 6 Membentuk organisasi-organisasi sebagai alat propaganda, namun sebagian besar organisasi yang dibentuk oleh Jepang dimanfaatkan tokoh pejuang untuk kepentingan pergerakan nasional. 7 Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh- pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta. 8 Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau 37membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya. 9 Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 1943, dan dari janji inilah Jepang kemudian membentuk BPUPKI dan PPKI. Dengan kehadiran badan ini, memungkinkan Indonesia membentuk hal-hal yang berkaitan dengan persiapan Indonesia merdeka, seperti dasar negara PancasilaB. Dampak dalam Bidang Sosial Budaya 1 Selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat bertambah karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih rakyat dijadikan pekerja romusha kerja paksa zaman Jepang sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit. 2 Kesulitan proses komunikasi antarpulau dan dunia luar karena semua saluran komunikasi dikendalikan Jepang. 3 Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti Bahasa Indonesia seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor. 4 Kebijakan Kinrohoshi yaitu tradisi kerja bakti secara massal pada masa pendudukan Jepang. 5 Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso pada 1 April 1943 untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang. 6 Kondisi sosial yang sangat parah kesulitan makanan, penyakit dsb menyebabkan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain. 7 Adanya praktik perbudakan wanita yugun ianfu. Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang. 388 Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Dampak dalam Bidang Ekonomi 1 Jepang mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk kepentingan perang jepang. 2 Jepang mengmbil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi. 3 Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat. 4 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang. 5 Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem ekonomi secara ketat. 6 Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang 7 Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh pemerintah Jepang. Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti tanamannya untuk keperluan biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan membuat gula. Beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula adalah Meiji Seito Kaisya 8 Masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak. Mereka melakukannya secara bergantian. Untuk mejalankan tugas tersebut dengan baik, maka dibentuklah tonarigumi rukun tetangga untuk memobilisasi massa dengan Dampak dalam Bidang Pendidikan 1 Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Hal itu sebagai politik Jepang untuk memudahkan pengawasan. 392 Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga harus mempelajari adat istiadat Jepang dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, serta gerak badan sebelum pelajaran dimulai. 3 Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar di semua sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran wajib 4 Sementara itu, perguruan tinggi di tutup pada tahun 1943. Beberapa perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Ika Daigaku di Jakarta dan Perguruan Tinggi Teknik Kogyo Daigaku di Bandung. Jepang juga membuka Akademi Pamong Praja Konkoku Gakuin di Jakarta, serta Perguruan Tinggi Hewan di Bogor. Pada saat itu, perkembangan perguruan tinggi benar-benar mengalami kemunduran 5 Pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer. Mereka diajarkan Heiho atau sebagai pembantu prajurit. Pemuda-pemuda juga dianjurkan masuk barisan seinenden dan keibodan pembantu polisi. Mereka dilatih baris berbaris dan perang meskipun hanya bersenjatakan kayu. Dalam seinenden mereka dijadikan barisan pelopor atau suisintai. Barisan pelopor itu mendapat pelatihan yang berat. Latihan militer itu kelak sangat berguna bagi bangsa Dampak dalam Bidang Militer Akibat pendudukan Jepang bidang militer Perbedaan antara masa penjajahan sebelumnya dengan masa pendudukan Jepang adalah rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman dan pelatihan militer mencakup dalam bidang ketentaraan, bidang pertahanan, dan bidang keamanan. Pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia adalah dalam hal dasar-dasar militer, baris berbaris dan latihan menggunakan senjata, Melalui propagandanya, Jepang berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang melatih penduduk dengan latihan-latihan militer. Pada 1943 Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda Indonesia di bidang militer. Jepang membentuk organisasi semi militer dan organisasi militer yang harus diikuti para pemuda di Indonesia untuk membantu Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Pasifik. Seperti Seinendan, Keibodan pembantu polisi, Fujinkai, Hizbullah dan Barisan Pelopor 40serta Heiho sebagai pembantu prajurit dan PETA Pembela Tanah Air. Bekaspasukan PETA akan menjadi kekuatan inti Badan Keamanan Rakyat BKR yangmenjadi Tentara Keamanan Rakyat TKR, merupakan cikal bakal TentaraNasional Indonesia TNI. 41UJI KOMPETENSISetelah mempelajari seluruh materi, mari kita berlatih soal-soal terkait materikondisi bangsa Indonesia pada masa pendudukan Jepang agar kalian lebih pahamdan mengerti!1. Tujuan pokok pembentukan Jawa Hokokai pada tahun 1944 pada masa pendudukan Jepang adalah... A. Membentuk kekuatan militer di kalangan masyarakat Jawa, persiapan Indonesia merdeka B. Membentuk pasukan berani mati di Jawa, untuk kepentingan pemerintahan Indonesia C. Menggalang dukungan rakyat untuk berbakti dan rela berkorban demi perang Jepang D. Menggalang dukungan untuk mewujudkandan mendukung perjuangan Gerakan Tiga A E. Mendukung kepentingan ekonomi Jepang melalui pembentukan organisasi2. Shusintai, Seinendan, dan Hizbullah adalah beberapa contoh organisasi semi militer yang dibentuk langsung oleh pemerintah militer Jepang. Tujuan tersembunyi dibalik pembentuknya organisasi semi militer pada masa pendudukan Jepang adalah.... A. Mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah air B. Untuk mendapatkan tentara terdidik dalam mensukseskan peperangan di dalam negeri C. Untuk mendapatkan tentara profesional dalam mensukseskan peperangan di luar negeri D. Untuk mendapatkan tentara cadangan dalam mensukseskan peperangan Jepang E. Mengakomodasi gerakan kaum nasionalis agar tidak terjadi gerakan bawah tanah 423. Perhatikan informasi berikut! 1 Jepang mewajibkan rakyat menggunakan bahasa Indonesia 2 Larangan penggunaan bahasa Belanda sebagai percakapan sehari-hari 3 Mempermudah komunikasi dengan orang Indonesia untuk propaganda 4 Bahasa Jepang masih serumpun dengan bahasa Indonesia 5 Bahasa Indonesia sangat demokratis karena membedakan tingkatan pemakaiannya Dampak positif dari pendudukan Jepang diantaranya adalah berkembangnya bahasa Indonesia. Faktor-faktor penyebabnya adalah.... A. 1, 2, 3 B. 1, 3, 5 C. 2, 3, 4 D. 2, 3, 5 E. 3, 4, 54. Pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan Jepang mengadakan eksploitasi baik bidang ekonomi maupun sosial. Pada Maret 1943 pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat Putra yang dipimpin oleh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Hatta, Mas Mansyur , Ku Hajar Dewantara. Melalui Putra, para pemimpin Indonesia dapat berhubungan dengan rakyat secara langsung, baik melayu rapat maupun media masa milik Jepang. Pada perkembangan organisasi Putra dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia dalam proses perjuangan bangsa Indonesia, karena.... A. Menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam perang Asia Timur Raya B. Membangkitkan semangat nasionalisme serta menumbuhkan rasa percaya diri serta harga diri bangsa C. Membujuk kaum nasionalis sekuler dan kaum intelektual agar dapat mengerahkan tenaga untuk melawan Jepang 43D. Mengerahkan rakyat Indonesia untuk mendukung peperangan Jepang menghadapi sekutu E. Mempersatukan rakyat Jawa dalam menghadapi serangan sekutu dalam perang Asia Timur Raya5. Perlawanan rakyat Singaparna selain karena penderitaan rakyat, perlawanan juga disebabkan penolakan rakyat untuk melakukan Seikerei, yakni ... A. penyerahan padi terhadap pemerintah Jepang B. kewajiban untuk ikut romusha bagi rakyat Singaparna C. penguburan massal tanpa dilakukan menurut cara-cara Islam D. penindasan dan pemkasaan terhadap rakyat E. kewajiban menundukkan kepala ke arah matahari terbit6. Latar belakang perlawanan PETA di Blitar terhadap Jepang adalah ... A. menguji latihan militer yang dierima tentara PETA B. adanya penindasan Jepang dan penderitaan rakyat C. sikap menolak terhadap upacara militer yang dipaksakan Jepang D. menolak latihan militer dari para pelatih Jepang E. rasa solidaritas terhadap teman-teman mereka yang ditangkap Jepang7. Gerakan perlawanan terhadap Jepang yang terkenal di Biak adalah Gerakan Koreri yang berpusat di daerah ... . A. Yapen Selatan B. Jayapura C. Wamena D. Biak E. Serui8. Jepang berjanji memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Namun, Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini memperlihatkan bahwa.... 44A. Indonesia cepat memanfaatkan momentum menyerahnya Jepang pada Sekutu B. Semangat kemerdekaan begitu kuat dalam diri bangsa Indonesia C. Kemerdekaan Bangsa Indonesia bukan pemberian Jepang D. Jepang ternyata bukan "saudara tua" Bangsa Indonesia E. Indonesia bisa melawan keadidayaan bangsa Jepang9. Tujuan pemerintahan pendudukan Jepang membutuhkan tenaga kerja romusha dalam jumlah besar adalah.... A. Membantu tentara Jepang dalam peperangan di wilayah Pasifik melawan tentara Sekutu B. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja di perkebunan di sekitar Jawa dan Sumatera C. Untuk membangun fasilitas-fasilitas umum guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesia D. Untuk membangun pangkalan-pangkalan militer guna menghadapi serangan tentara Sekutu E. Memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam waktu cepat dan singkat10. Pada masa pendudukan Jepang, aktivitas pendidikan formal di Sekolah-sekolah Indonesia mengalami penurunan karena.... A. Pendidikan pemuda terfokus pada militer B. Sekolah hancur karena Perang Asia Timur Raya C. Sekolah dianggap sebagai sumber pemberontakan D. Tidak tersedianya dana untuk pendidikan di Indoesia E. Guru-guru melakukan aksi mogok menuntun kesejahteraan 45UJI KOMPETENSIJawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan uraianmu!1. Jelaskan proses kedatangan Jepang ke Indonesia berdasarkan peta di bawah ini!2. Tujuan utama Jepang datang ke Indonesia yaitu menjadikan Indonesia sebagai pemasok untuk industri dan mesin perang, untuk mewujudkan tujuan tersebut, Jepang mencari simpati rakyat Indonesia dan mengeluarkan propaganda propaganda. Dari pernyataan singkat tersebut, coba jelaskan propaganda Jepang yang ditetapkan di Indonesia!3. Jelaskanlah salah satu peran rakyat Indonesia dalam salah satu organisasi bentukan Jepang! 464. Setelah mempelajari kebijakan pendudukan Jepang dalam berbagai bidang, analisislah apakan kebijakan kebijakan yang sudah dikeluarkan berdampak terhadap kehidupan bangsa Indonesia, jika ada jelaskan dampak potisif dan negatifnya!5. Mengapa Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan Sumatra, Jawa- Madura, dan kawasan Indonesia Timur? 47DAFTAR PUSTAKAAmelia F. 2009. Pendudukan Jepang di Indonesia. Semarang ALPRINChalid, Latif. 1983. Atlas Sejarah. Jakarta Pembina dan Eko Targiyatmi. 2020. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo Tiga SerangkaiImran, A Iskandar, dkk. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 6 Perang dan Revolusi. Jakarta PT Ichtiar Baru van HoeveIsnaeni, Hendri F. dan Apid. 2008. Romusa Sejarah Yang Terlupakan. Yogyakarta 1997. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta BentangM. C. Ricklefs. 2007. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta PT Ikrar MandiriabadiOktorino, Nino. 2016. Di Bawah Matahari Terbit Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia, 1941-1945. Jakarta Elex Media KomputindoPoesponegoro, Djoned M. Dan Notosusanto, Nugroho. 2011. Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik. Edisi Pemutakhiran. Jakarta Balai Pustaka 48PROFIL PENULIS Siti Solechatul Jannah 190210302041 Lahir di Kediri, 08 September 2000. Telah menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Jamsaren 1, Kediri pada tahun 2013; menamatkan pendidikan menengah pertama diSMPN 5 Kota Kediri pada tahun 2016; dan lulus pendidikan menengah atas di SMAN 3 Kota Kediri pada tahun 2019; kemudian melanjutkan pendidikan tinggi program Sarjana di FKIP-Universitas Jember, dengan mengambil program studi Pendidikan Sejarah. 49
Tenagaromusha diperoleh dari desa-desa di Jawa yang padat penduduknya melalui program Kinrohosi/kerjabakti. Pada awalnya mereka melakukannya dengan sukarela, lambat laun karena terdesak perang Pasifik maka pengerahan tenaga diserahkan pada panitia pengerahan (Romukyokai) yang ada di setiapdesa.
Pararomusha diambil dari desa desa di pulau jawa karena? - 3421753 fennyelfarmy fennyelfarmy 09.09.2015 Sejarah Sekolah Menengah Atas terjawab Para romusha diambil dari desa desa di pulau jawa karena? 1 Lihat jawaban Iklan
Lepasdari penjajahan Jepang, rupanya tidak membuat Sarjo dan para romusha lain merdeka sepenuhnya. Lepas dari penjajahan Jepang, rupanya tidak membuat Sarjo dan para romusha lain merdeka sepenuhnya. Senin, 17 Januari 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com;
Romusha merupakan panggilan pekerja paksa di masa .
  • eshl7am4t1.pages.dev/787
  • eshl7am4t1.pages.dev/392
  • eshl7am4t1.pages.dev/800
  • eshl7am4t1.pages.dev/814
  • eshl7am4t1.pages.dev/793
  • eshl7am4t1.pages.dev/350
  • eshl7am4t1.pages.dev/818
  • eshl7am4t1.pages.dev/644
  • eshl7am4t1.pages.dev/706
  • eshl7am4t1.pages.dev/211
  • eshl7am4t1.pages.dev/767
  • eshl7am4t1.pages.dev/612
  • eshl7am4t1.pages.dev/49
  • eshl7am4t1.pages.dev/616
  • eshl7am4t1.pages.dev/306
  • para romusha diambil dari desa desa di pulau jawa karena